Efektivitas Terapi Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) terhadap Perubahan Skor Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) Pada Orang dengan Skizofrenia

Lika Hanifa; Khoirul Bariyah; Dicky Zulfikar; Muhammad Yachub; Diyan Yuli Wijayanti; Kandar Kandar; Meidiana Dwidiyanti

Lika Hanifa Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Khoirul Bariyah Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Dicky Zulfikar Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Muhammad Yachub Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Diyan Yuli Wijayanti Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Kandar Kandar RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Meidiana Dwidiyanti Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Keywords: BPRS, psikospiritual, ODS, SQEFT, skizofrenia

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kejadian skizofrenia di seluruh dunia pada tahun 2018 mencapai lebih dari 23 juta orang. Orang dengan skizofrenia sering menderita masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat dan risiko bunuh diri. Pendekatan untuk mencegah dampak lebih lanjut pada penderita skizofrenia, tidak hanya terapi medis tetapi juga psikoterapi, dapat berupa SQEFT (Spiritual Qur'anic Emotional Freedom Technique). Terapi psikospiritual masih kurang dalam penerapannya di RSJD Dr. Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan pernyataan perawat, pasien belum pernah mendapatkan terapi SQEFT selama dirawat di rumah sakit Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) terapi perubahan skor Brief Pshyciatric Rating Scale (BPRS) pada penderita skizofrenia di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah pemberian intervensi SQEFT pada kelompok intervensi dan kontrol pasien skizofrenia. Teknik pengambilan sampel adalah quota sampling, dengan menentukan jumlah sampel sebanyak 30 responden dari pasien skizofrenia berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan data demografi responden didapatkan bahwa 100% responden berjenis kelamin laki-laki, didominasi oleh usia dewasa awal (8-40 tahun) sebanyak 76,6%, belum menikah (60%), pendidikan rendah (60%). ). Hasil pengujian menggunakan Wilcoxon pada kelompok eksperimen didapatkan nilai p-value 0,001 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan terapi Spiritual Qur'anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) terhadap perubahan Brief Psychiatric Rating Scale Skor (BPRS). Terapi Spiritual Qur'anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) terbukti efektif dalam menurunkan skor Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) pada Penderita Skizofrenia.

References

O. World Health, “Mental health action plan 2013-2020,” WHO Library cataloguing-in Publication Data. pp. 1–45, 2013.

L. Rosyanti, I. Hadi, A. A. Islam, U. Hasanuddin, M. Hatta, and U. Hasanuddin, “The effectiveness of spiritual Qur ’ anic emotional freedom technique ( SQEFT ) intervence against the change of brief psychiatric rating scale ( BPRS ) on patient with schizophrenia,” Heal. Notions, vol. 2, no. August, pp. 895–900, 2018.

M. Naheed, K. A. Akter, F. Tabassum, R. Mawla, and M. Rahman, “Factors contributing the outcome of Schizophrenia in developing and developed countries: A brief review,” Int. Curr. Pharm. J., vol. 1, no. 4, pp. 81–85, 1970.

O. World Health, Schizophrenia. 2019.

Riskesdas, “Situasi kesehetan jiwa di Indonesia.” pp. 1–10, 2018.

S. Zahnia and D. Wulan Sumekar, “Kajian epidemiologis skizofrenia,” Majority, vol. 5, no. 5, pp. 160–166, 2016.

O. World Health, “ICD-11 for mortality and morbidity statistics. 2018.” 2018.

R. Valle, “Schizophrenia in ICD-11: Comparison of ICD-10 and DSM-5,” Rev. Psiquiatr. y Salud Ment. (English Ed., vol. 13, no. 2, pp. 95–104, 2020.

D. Popovic, A. Benabarre, H. U. De Bellvitge, and J. M. Goikolea, “Risk factors for suicide in schizophrenia : systematic review and clinical recommendations,” Acta Psychiatr. Scand., pp. 1–9, 2014.

C. Hocaoglu and Z. T. Babuc, “Suicidal ideation in patients with schizophrenia,” vol. 46, no. 3, pp. 195–203, 2009.

K. Aini, “Faktor determinan tentamen suicidum pada pasien gangguan jiwa,” J. Ilm. Permas J. Ilm. STIKES Kendal, vol. 9, no. 2, pp. 113–115, 2019.

J. D. Lopez-Morinigo et al., “Risk assessment and suicide by patients with schizophrenia in secondary mental healthcare: A case-control study,” BMJ Open, vol. 6, no. 9, pp. 1–10, 2016.

K. Jakhar, R. Pratap, and T. Bhatia, “Self-harm and suicide attempts in Scizophrenia,” Physiol. Behav., vol. 176, no. 1, p. 2, 2017.

L. Rosyanti et al., “The Effectiveness of Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) Intervence Against the Change of Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) on Patient with Schizophrenia,” Heal. Notions, vol. 2, no. 8, pp. 895–900, 2018.

P. Huguelet, S. Mohr, V. Jung, C. Gillieron, P. Y. Brandt, and L. Borras, “Effect of religion on suicide attempts in outpatients with schizophrenia or schizo-affective disorders compared with inpatients with non-psychotic disorders,” Eur. Psychiatry, vol. 22, no. 3, pp. 188–194, 2007.

P. Gasril and H. Sasmita, “Pengaruh terapi psikoreligious: dzikir dalam mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia yang muslim di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau,” J. Ilm. Univ. Batanghari, vol. 20, no. 3, pp. 821–826, 2020.

L. Rosyanti, I. Hadi, J. Tanra, A. Islam, and R. Natzir, “Change of Brief Psychiatric Rating Scale ( BPRS ) Value with Spiritual Qur ’ anic Emotional Freedom Technique ( SQEFT ) Therapy on Mental Disorder Patient,” Indian J. public Heal. Res. Dev., vol. 10, no. 374–378, 2019.

moht sylvia Huguelet philippe, “A randomized trial of spiritual assessment of outpatients with schizophrenia : patients ’ and clinicians ’ experience,” Psychiatr. Serv., vol. 62, no. 1, pp. 79–86, 2011.

A. Wijayanti and W. A. Puspitosari, “Hubungan Onset Usia dengan Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta,” Mutiara Med., vol. 14, no. 1, pp. 39–45, 2014.

S. Zahnia and D. Wulan Sumekar, “Kajian Epidemiologis Skizofrenia,” Majority, vol. 5, no. 5, pp. 160–166, 2016.

E. P. Widyarti et al., “Gambaran Faktor Prognosis Pada Pasien,” pp. 509–518.

A. Wahyudi and A. I. Fibriana, “FAKTOR RESIKO TERJADINYA SKIZOFRENIA(Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Pati II),” Public Heal. Perspect. J., vol. 1, no. 1, pp. 1–12, 2016.

J. Simanjuntak, Konseling Gangguan Jiwa dan Okultisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

I. W. Darsana and N. L. P. Suariyani, “Trend Karakteristik Demografi Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali (2013-2018),” Arch. Community Heal., vol. 7, no. 1, p. 41, 2020.

F. A. Triyani, M. Dwidiyanti, and T. Suerni, “GAMBARAN TERAPI SPIRITUAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA: LITERATUR REVIEW,” J. Ilmu Keperawatan Jiwa, vol. 2, no. 1, pp. 19–24, 2019.

L. Rosyanti et al., “Change of brief psychiatric rating scale (BPRS) value with spiritual qur’anic emotional freedom technique (SQEFT) therapy on mental disorder patient,” Indian J. Public Heal. Res. Dev., vol. 10, no. 1, pp. 374–378, 2019.